William Sang Penakluk, yang juga dikenal sebagai William I dari Inggris atau William si Conqueror, adalah seorang pemimpin Norman yang memainkan peran penting dalam sejarah Inggris. Ia lahir sekitar tahun 1028 di Normandia, Prancis, dan menjadi Adipati Normandia pada tahun 1035 setelah kematian ayahnya, Robert I.
Puncak kejayaan William adalah penaklukan Inggris dalam Pertempuran Hastings pada tahun 1066. Pertempuran ini terjadi setelah kematian Raja Inggris Harold II dalam Pertempuran Stamford Bridge, di mana William menuntut takhta Inggris berdasarkan klaimnya sebagai penerus sah Edward sang Pengaku, raja sebelumnya.
Pada 25 Desember 1066, William dinobatkan sebagai Raja William I dari Inggris di Westminster Abbey, mengakhiri periode yang dikenal sebagai Zaman Anglosaxon dan memulai Zaman Norman di Inggris. Pemerintahan William di Inggris ditandai oleh pembangunan kastil-kastil dan gereja-gereja besar, serta penyusunan Domesday Book, sebuah catatan sensus dan properti yang penting untuk administrasi dan pajak.
Selama masa pemerintahannya, William juga menghadapi pemberontakan di Inggris, termasuk Pemberontakan Norman di Utara pada tahun 1069-1070. Dia juga terlibat dalam perang di Prancis dan berhasil memperluas wilayah kekuasaannya di sana.
William meninggal pada tahun 1087 dan digantikan oleh putranya, William II. Meskipun pemerintahannya tidak selalu stabil, William Sang Penakluk dianggap sebagai raja yang efektif dan berpengaruh dalam sejarah Inggris. Penaklukannya atas Inggris membawa perubahan besar dalam struktur sosial, politik, dan budaya negara itu, serta membuka jalan bagi pengaruh Norman yang kuat di Inggris selama berabad-abad.